Minggu, 16 Oktober 2011

Membuat Kumbung Jamur

KUMBUNG  adalah istilah yang biasa di sebut untuk rumah jamur yang fungsinya untuk menyimpan media tanam jamur agar hasilnya berkualitas baik dari segi bentuk maupun bobotnya. Membuat kumbung jamur sebenarnya mudah sebab hampir sama dengan membuat gubug, bahannya pun bisa di dapatkan di sekitar rumah misalnya bambu yang penting kuat dan kokoh.
Dindingnya bisa berbentuk gehek ( anyaman bambu ) tiangnya bisa dari bongkotan (bambu bagian bawah ) dan atapnya bias di buat dari genting biasa atau bias dari alang-alang yang penting tidak bocor saat hujan.

Usahakan atapnya tidak memakai ASBES sebab hawa di dalam ruangan menjadi panas. Lantai sebaiknya di biarkan berbentuk tanah bahkan lebih baik lagi jika di lapisi dengan pasir. Bahkan harus di usahakan hawa didalam ruangan menjadi dingin dan lembab karena ini memang pada dasdarnya habitat jamur berada di tempat yang lembab dan agak dingin.

Untuk membuat Kumbung sebaiknya anda perlu memperhatikan poin-poin penting di bawah ini :
-          Ukuran panjang bangunan dibuat per 2,00 meter dari tiang utama ke tiang utama.
-          Buat sistem rak dengan tinggi rak sekitar 60 cm dengan lebar sekitar 90 cm dan jumlah tingkat 5 buah.
-          Sekitar 80 cm gntuk gang / orang berjalan lebar.
-          Bagian bawah tiang – tiang utama (bambu) konstruksi di letakan diatas pondasi setempat dan samping bangunan ditutup pakai pasangan bata agar tdk ada binatang masuk ke dalam ruangan.
-          Rak paling bawah,  jarak dari tanah sekitar 20 cm – 30 cm.
-          Usahakan setiap membuat rumah jamur berkapasitas untuk 5.000 media tanam dengan ukuran kumbung sekitar 7,00 m x 2,60 m (ukuran memanjang) bisa juga ukuran bujur sangkar, semua tergantung bentuk tanahnya.

Informasi dan petunjuk pembuatan kumbung jamur ini, akan lebih lengkap didapatkan pada Pelatihan Budi Daya Jamur yang diselenggarakan oleh LOHJINAWI.

Informasi Pendaftaran: Hubungi 085729657000 - 02749212288
Atau datang langsung ke:
Jl. Kaliurang KM. 12 Candi III
Ngaglik Sleman - YOGYAKARTA 55581
email: info_lohjinawi@yahoo.com

Staff dan Karyawan Lohjinawi

Sabtu, 15 Oktober 2011

Jamur Ling-Zhi

ur[psideiosopid[poipiudjksf
asopfupaso[if[fispoiudpo[asuf
asopiuasopiduopasidopius[paoid
as[podiua[opsiudouysoiudpoasiud
aspodiuasoiudopiausopiduoiasud

Jamur Kuping

Jamur kuping atau biasa di sebut “lember” oleh masyarakat sunda adalah jenis jamur yang tumbuh di sisa tumbuhan atau kayu yang lembab.  Perkembangan budidaya jamur kuping di Indonesia semakin pesat, sehingga saat ini budidaya jamur kuping sangat merebak di berbagai daerah.  Hal ini dikarenakan jamur kuping merupakan jamur kosmopolitan atau dapat hidup dimana saja, mulai dari kawasan hutan pantai samapi dengan pegunungan tinggi dengan persyaratan tempatnya cukup lembab.

Disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia (kuping), dan dikenal juga ada empat jenis yaitu:
a. Auricularia auricula ajudae (tubuh buah lebar dan tebal)
b. Auricularia polytricha (tubuh buah kecil dan tebal)
c. Auricularia cornea (seperti Auricularia auricula)
d. Auricularia fuscosuccinea (seperti Auricularia polytricha)
Beberapa nama setempat/lokal jamur kuping yang sering didengar:
a. Indonesia : jamur kuping, supa lember (sunda), kuping lowo (Jawa), kuping tikus, dan lain-lain.
b. Cina/Taiwan/Vietnam: mouleh, Yung-ngo, Muk-ngo, Mu-er , Mo -er
c. Jepang: Kikurage, Mokurage, Senji, Arage.
d. Hongkong/Singapura: Mouleh, Jew’s ear-fungi
e. Amerika Serikat: Tree-ear, Jew’s ear-fungi, Gelatinous fungi.

Warna tubuh buah pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi adapula yang memiliki warna coklat tua. Yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil.

Siklus hidup jamur kuping seperti halnya jamur tiram maupun shiitake meliputi; tubuh buah sudah tua menghasilkan spora yang berbentuk kecil, ringan dan berjumlah banyak. Selanjutnya spora tersebut jatuh pada tempat yang sesuai dengan persyaratan hisupnya seperti kayu mati atau bahan berselulosa dan dalam kondisi lembab, maka spora tersebut akan berkecambah membentuk miselia dengan tingkatan:
 a. Miselai primer yang tumbuh terus membanyak dan meluas.
b. Miselai sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselia pada bagian permukaan miselia sekunder dengan diameter 0,1 cm).
c. Dari primordial akan tumbuh dan berbentuk kuncup tubuh buahpada tingkat awal yang semakin lama semakin membesar (3-5 hari)
d. Dari primordia tersebut akan tumbuh tubuh buah jamur berbentuk melebar, serta pada saat tua akan dipanen.

Jamur kuping merupakan salah satu konsumsi jamur yang memiliki sifat saat dikeringkan lama, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat akan kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya. Jamur kuping telah dijadikan sebagai bahan berbagai masakan seperti Sayur kimlo, nasi goreng jamur, tauco jamur, sukiyaki, dan bakmi jamur dengan rasa yang lezat dan tekstur lunak yang terasa segar dan kering.


Jamur Tiram

yiituoetwuptoiwpouitw
woiruopwiur[puwp9yr[pop[ouirw
;oiyrpoiuwp[rup0wyroipoiuar
aspoiauposuopiauspoiuoiuasr
loiuopiuopiuoiuaop;ui

Pelatihan Budi Daya Jamur


  • Bimbingan secara detail teknik pembuatan kumbung dan rak jamur yang standar.
  • Perawatan dan Pemeliharaan Baglog dengan benar.
  • Peluang pasar dan teknik penguasaan pasar
  • Cara melipat gandakan penghasilan dari budi daya jamur.
  • Pemasaran dan pengolahan jamur.
  • Kumjungan ke kumbung pembudidaya jamur.
  • Konsultasi gratis melalui telephone, sms, atau email.

Jumat, 14 Oktober 2011

Pelatihan Produksi

- Pengembangbiakkan kultur jaringan generasi ke 2 (F2)
- Pembuatan F3.
- Pembuatan Media Tanam (Bag Log)
- Teknik pembuatan mesin press Bag Log.
- Teknik pembuatan tungku uap air.
- Proses inokulasi dari F3 ke Bag Log